Selasa, 04 Oktober 2011

Transportation of the Future–Fancy!




Throughout the twentieth century, visions of the future have almost invariably included flying cars. It’s an understandable idea, of course; personal automobiles have been the dominant means of transportation for generations, and as cities build skyward, it only stands to reason that our roadways would head that direction, too. But with fuel costs being what they are (and likely to keep climbing), and high-altitude collisions a terrifying prospect, future transportation might need to move in a different direction.
Engineers are increasingly moving toward innovative methods of public transportation as the way of the future. One proposed system is called PRT, or Personal Rapid Transit. PRT is a sort of mixture between rail travel and a taxi service: small cars (something like 3-6 passengers) zipping along a city-wide web of elevated rails. Since you’d be traveling along or in a small group, there would be no stopping on the way to your destination, and no need to wait for the next train. Just hop into one of the fun-sized people movers and off you go.
PRT systems have the capability to reduce traffic and pollution, reduce commute times, and, depending on the design, offer non-stop transport on demand. Some places are already working on PRT systems; the emirate of Abu Dhabi is building a whole new city, Masdar, which will forbid automobiles entirely in favor of mass transit and a new PRT network. Morgantown, West Virginia has boasted a primitive version of PRT with its inter-campus people mover system since the 1970’s. It has it’s flaws, of course, but then again it’s almost forty years old. Technology has come a long way since it was first built, but so far the Morgantown PRT hasn’t been substantially updated.
PRT is not as sexy as flying cars, I’ll admit. Few things are. But until there are parking garages hovering over downtown Nashville, PRT could be the next best thing.

ROBOT FRIEND ASIMO






ASIMO (アシモ ashimo?) is a humanoid robot created by Honda. Standing at 130 centimeters (4 feet 3 inches) and weighing 54 kilograms (119 pounds), the robot resembles a small astronaut wearing a backpack and can walk or run on two feet at speeds up to 6 km/h (3.7 mph), matching Hitachi's EMIEW.[1]

ASIMO was created at Honda's Research & Development Wako Fundamental Technical Research Center in Japan. It is the current model in a line of twelve that began in 1986 with E0. ASIMO resembles a child in size and is the most human-like robot HONDA has made so far. The robot has 7 DOF (Degrees of freedom) in each arm — two joints of 3 DOF, shoulder and wrist, giving "Six degrees of freedom" and 1 DOF at the elbow; 6 DOF in each leg — 3 DOF at the crotch, 2 DOF at the ankle and 1 DOF at the knee; and 3 DOF in the neck joint. The hands have 2 DOF — 1 DOF in each thumb and 1 in each finger. This gives a total of 34 DOF in all joints.[2] Honda will not confirm how much it costs.

The name is an acronym for "Advanced Step in Innovative MObility". Online magazine, The Future Of Things (TFOT), states that Honda did not name the robot in reference to science fiction writer and inventor of the Three Laws of Robotics, Isaac Asimov.[3] The name ASIMO is also a pun meaning “feet, too”. アシ (ashi) is commonly translated as “feet” but can also refer to the lower leg from the knee down and モ (mo) is a particle meaning “also” or “too”, thus ASIMO (アシモ ashimo) roughly translated can mean “it has feet, too” as is appropriate for a robot with legs. The transliteration of アシモ as “asimo” uses the Kunrei system of romanization rather than the more familiar Hepburn system of romanization which renders it as “ashimo”. In both cases it should be pronounced “ah she moh” to match the original Japanese pronunciation.
As of February 2009, there are over 100 ASIMO units in existence

Selasa, 24 Mei 2011

iphone 5



iPhone 5 akan segera rilis untuk mengganti iPhone 4 yang lemah dalam hal sinyal. Meski baru sebatas rumor, namun berita ini layak dipercaya. iPhone 5, mau tahu?
Seperti Anda tahu banyak sekali pihak yang mengajukan komplain kepada Apple prihal lemahnya sinyal yang dapat ditangkap oleh iPhone 4. Meski pihak Apple telah menyarankan supaya pengguna tidak menyentuh bagian kiri bawah smartphone tersebut, namun pada kenyataanya hal itu tidak dapat memberikan solusi.
Untuk menghindari keluhan yang semakin meluas, maka pihak Apple berencana untuk merilis smartphone baru yang merupakan penerus dari hape sebelumnya. iPhone 5, yah inilah smartphone terbaru yang akan segera rilis untuk menggantikan posisi iPhone 4.
Perbedaan yang medasar pada kedua smartphone berlayar sentuh ini terletak pada peranti lunak atau software yang digunakan. Mengutip sumber yang diklaim amat terpercaya, situs teknologi Engadget, menyatakan Apple bakal memberi teknologi mobile terkini di iPhone 5. Termasuk CPU A5, prosesor dual core berbasis ARM Cortex A9 yang dijanjikan membuat ponsel lebih bertenaga.

Kemudian, desain iPhone 5 akan berubah total sehingga wujudnya cukup berbeda dibanding para pendahulunya. Prototipe iPhone 5 tersebut dilaporkan sudah diujicoba oleh para staff di kantor pusat Apple.
Terakhir, teknologi GSM radio di iPhone 5 tak lagi memakai chipset dari Infineon, melainkan produk Qualcomm. Konon, hal ini untuk menghindari masalah ‘antennagate’ yang sempat jadi kasus di iPhone 4.
Dikutip detikINET dari TechRadar, iPhone 5 diproyeksi akan meluncur bulan Juni 2011. Kita tunggu saja tanggal mainnya dan membuktikan apakah semua rumor yang kini berkembang benar adanya.
Jadi, sebagai saran, tunda dulu keinginan kamu untuk membeli iPhone 4. Lebih baik kita menunggu iPhone 5 saja.

Sabtu, 19 Maret 2011

iPad: Tablet Canggih dari Apple

Sumber: www.AnneAhira.com

iPad adalah produk komputer tablet yang dirancang dan dikembangkan oleh Apple. Tampilannya hampir serupa dengan iPod Touch dan iPhone, tetapi ukurannya lebih besar dan memiliki fungsi-fungsi tambahan seperti yang ada pada sistem operasi Mac OS X.


Ukuran dan berat gadget ini berada di antara ponsel-ponsel pintar (smartphone) dan komputer jinjing (laptop). Sejak diluncurkan pada April 2010, iPad langsung menjadi incaran peminat teknologi dan terjual sebanyak 3 juta unit dalam 80 hari pertama.


iPad dan iPhone


Steve Jobs, Chief Executive Officer (CEO) Apple Inc., adalah orang yang pertama kali memperkenalkan iPad dalam Apple Special Event di San Fransisco, Amerika Serikat, pada Januari 2010. Steve Jobs mengatakan bahwa iPad telah dikembangkan sebelum iPhone. Namun, Jobs kemudian lebih mendahulukan pematangan dan peluncuran iPhone.


Sejauh ini, Apple sudah mengumumkan dua jenis model iPad. Pertama adalah Model Wi-Fi dengan Wi-Fi 802.11a/b/g/n, beratnya 680 gram dan mulai dipasarkan 3 April 2010. Kedua adalah Model Wi-Fi + 3G, yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan jaringan HSDPA dengan berat 730 gram, mulai dipasarkan pada akhir April 2010.


Sistem Operasi


iPad menggunakan sistem operasi yang kurang lebih sama dengan iPod Touch dan iPhone. Alat ini bisa menjalankan aplikasi sendiri sebagaimana iPhone. Tanpa modifikasi, iPad hanya bisa menjalankan program-program yang disetujui oleh Apple dan didistribusikan melalui toko online Apple.


Tidak seperti komputer tablet pada umumnya yang dikendalikan dengan stylus, iPad dioperasikan dengan sentuhan pada layar. Layar sentuh iPad dibuat dari kaca anti sidik jari dan anti gores. Sebagaimana iPhone, alat ini dirancang untuk dikendalikan dengan jari telanjang, meskipun ada pula sarung tangan dan stylus yang khusus dirancang untuk iPad.


Menggunakan Wi-Fi atau koneksi 3G, iPad bisa dipakai berselancar di internet, mengunggah dan mengunduh, serta memasang perangkat lunak. Alat ini juga bisa dihubungkan dengan laptop atau personal computer (PC) melalui sinkronisasi iTunes.


Aplikasi-aplikasi yang bisa dinikmati melalui iPad di antaranya adalah Safari, Mail, Photos, Video, YouTube, iPod, iTunes, App Store, iBooks, Maps, Notes, Calendar, Contacts, dan Spotlight Search. Beberapa di antaranya merupakan aplikasi iPhone yang telah dikembangkan lebih lanjut. Banyak pula aplikasi yang bisa ditambahkan, misalnya aneka games dan perangkat-perangkat lunak lainnya.


Untuk melengkapi perangkat canggih ini, Apple juga menyediakan beberapa aksesori tambahan yang dijual terpisah. Di antaranya ada keyboard dock, dompet/bungkus, peralatan camera connection, iPad dock, USB Power Adapter, wireless keyboard, headphone, earphone, dan sebagainya.

Kamis, 05 Agustus 2010

Pengaruh Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Komputer Terhadap Trend Industri Retail @ Mesin Kasir

Di tahun 1980 masih banyak diantara kita di Indonesia yang belum melek komputer, sehingga pada saat itu kita sudah sangat bangga jika menggunakan mesin tik elektronik. Tahun 1987, kita mulai mengenal komputer ber-prosesor 286, dimana untuk menghidupkannya masih menggunakan disket DOS. Selain itu sistem operasi pada saat itu msih belum open system, sehingga sistem PC tidak dapat berkomunikasi dengan sistem lainnya yaitu Mac.Untuk mengirimkan files kepada seseorang yang berlainan kota, kita masih membutuhkan jasa pos atau kurir. Tahun 1990, orang Indonesia dengan bangganya menenteng organizer elektronis bermemori 2 MB untuk dapat disebut melek teknologi.

Salah satu penerapan teknologi informasi di ritel

Salah satu penerapan teknologi informasi di ritel

Saat ini teknologi komputer sudah berkembang demikian pesatnya . Di pasaran komputer kini telah sampai ke teknologi komputer berprosesor Pentium IV dengan kecepatan sampai 2 Gz dan memori 1.5 GB. Orang juga dapat dengan mudah berkomunikasi dan bertukar informasi walau pun sistem operasi komputernya berbeda, karena kini sistem operasi sudah open system. Untuk mengirimkan file, semudah mengklik sebuah program. Fungsi kantor pos untuk berkirim surat mulai berkurang peranannya. Kini tempat organizer elektronik digantikan oleh PDA (Personnel Digital Assistenat), atau Pocket PC dengan memori sampai 64 MB dan sistem operasi PalmOS atau Windows Pockect PC 2002, yang diluncurkan October 2001 lalu. Dengan kehadiran PDA mobilitas orang kini tidak lagi menjadi halangan untuk berkomunikasi dan mengakses informasi di internet, mau pun melakukan aktivitas seperti mengetik atau membuat perhitungan dengan spread sheet.

Salah satu contoh penerapan teknologi tinggi di bidang usaha ritel

Salah satu contoh penerapan teknologi tinggi di bidang usaha ritel

Hal yang sama terjadi dengan teknologi komunikasi (telpon). Tahun 1977, mobile telepon masih sebesar tas jinjing. Kini ukuran dan kemampuan mobile telepon sudah melompat jauh. Ukuran mobile phone kini sangat kecil dan dilengkapi dengan teknologi baru seperti Blue Tooth dan GPRS. Telpon seperti ini dipadukan dengan PDA, mampu membawa pemiliknya ke dunia maya secara mudah, tanpa perlu pasang-pasang kabel. Operator telpon juga semakin banyak, tahun 1975 kita hanya mengenal Telkom untuk telpon rumahan dan teknologi AMPS untuk mobile telepon. Kini kita memiliki lebih banyak pilihan misalnya Telkom, Ratelindo, C4, AMPS, GMS 900, CDMA, GMS 1800, dan PSN (telpon satelit). Untuk sambungan internasional pun tersedia alternatif yang jauh lebih murah melaui VOIP di internet.

Contoh konfigurasi jaringan ritel yang terintegrasi

Contoh konfigurasi jaringan ritel yang terintegrasi

Trend di atas mau tidak mau akan berimbas pada perkembangan industri retail di tanah air. Retailer di Indonesia perlu mencermati trend ini, agar pada saatnya nanti dapat memaksimumkan kesempatan yang ada untuk mengambil manfaat sebesar-besarnya dari trend yang terjadi. Mari kita lihat trend apa saja yang akan menyertai perkembangan teknologi ini.

e-Retailing

“The internet is like a weapon sitting on the table, ready to be picked either by you or your competitors” demikian nasihat yang diberikan oleh Michael Dell, pendiri Dell Computer.. Saat ini jumlah pengguna internet di Indonesia baru sekitar 1% dari jumlah penduduk atau lebih kurang dua juta orang. Walau pun demikian pada masa mendatang jumlah ini akan terus mengalami peningkatan. Sehingga tidak salah jika dikatakan trend blue chip di masa mendatang adalah non-store retailing melalui internet yang dikenal dengan e-retailing, e-tailing atau e-Commerce B2C.

Melihat pengalaman di Amerika, survey dari Boston Consulting Group (BCG), menunjukkan bahwa pada tahun 2000, e-retailing tumbuh dengan laju 120% dan mencapai penjualan senilai 33 milliar USD. Pada tahun 2001 diperkirakan tumbuh 85% dengan penjualan mencapai 61 milliar USD (Retailernews.com, Feb 2001).

Produk apa yang cocok dijual melalui internet? Produk yang penjualanya didukung oleh impulse buying atau produk tak bermerek yang karakteristiknya ditentukan oleh evaluasi secara organoleptik (evaluasi pancaindera terhadap bentuk, tekstur, warna, rasa, dan bau), tidak akan sukses jika dijual melalui e-retailing. Produk yang cocok untuk dipasarkan melalui internet adalah produk rasional. Artinya produk yang dijual harus produk yang mudah dideskripsikan, memiliki loyalitas merek yang tinggi atau mereknya sudah demikian dikenal oleh target pembelinya, misalnya buku, komputer, camera, appliances, peralatan kantor, produk kecantikan, produk kesehatan dan pakaian. Riset dari BCG, menunjukkan bahwa kategori seperti komputer, buku, mobil, produk kecantikan dan kesehatan merupakan kategori yang paling pesat pertumbuhan penjualannya di internet. Untuk produk makanan dan toiletries, hanya merek-merek terkenal yang paling umum dikonsumsi yang mungkin sukses dijual secara e-tailing. Sedangkan untuk produk fresh seperti daging, ikan dan buah masih sulit untuk dipasarkan melalui e-tailing karena perilaku pembelian konsumen yang sangat khas untuk produk-produk ini. Untuk membeli produk fresh pembeli butuh melihat, menyentuh dan membaui terlebih dahulu sebelum memutuskan pembelian.

IT Application  for business and commercial

IT Application for business and commercial

Didukung oleh perkembangan teknologi PDA, barcoding dan mobile telpon, e-tailing masa depan akan sangat jauh berbeda dengan praktek yang terjadi sat ini. Pada masa depan berbelanja akan semakin singkat, mudah, dan praktis. Kita dapat memesan produk melalui PDA/mobile phone yang dilengkapi dengan barcode scanner, bayar dengan ATM atau credit card secara on-line. Teknologi I-Home yang dikembangkan oleh Cisco Systems, bahkan sanggup membuat kulkas kita memesan barang secara langsung ke supermarket, jika stock barang di dalamnya dibawah stock minimum yang kita set. Selanjutnya pesanan dapat kita ambil sendiri atau langsung diantar via delivery service.

Barcoding Shopping

Selain berbelanja melalui internet, tentunya di masa depan kita juga masih dapat berbelanja langsung ke supermarket. Namun supermarket masa depan akan jauh berbeda dengan supermarket yang ada saat ini. Jika sekarang kita memilih barang dan meminta cashier menscan barcode-nya, maka di masa depan kita menscan sendiri barang yang kita inginkan dengan handheld terminal yang disediakan toko atau PDA yang kita miliki. Lalu meletakkan barang di trolley khusus yang dilengkapi barcode reading dengan teknologi seperti blue tooth. Jika barang belum di-scan, alarm pada trolley akan berbunyi, mengingatkan kita untuk menscannya dulu. Total harga barang yang telah di-scan dapat dibayar via ATM atau credit card secara on line lewat PDA atau hand phone. Selanjutnya kita langsung menuju pintu keluar untuk mengambil receipt dan membungkus belanjaan.

Gerai Ritel

Sistem Check Out Kasir Sendiri (Self Service)

Toko-toko mungkin tidak lagi membutuhkan cashier atau pun cash register. Para cashier harus mulai berpikir untuk menemukan pekerjaan baru! Dengan teknologi seperti ini toko akan beroperasi lebih effisien, dan mampu mengontrol shrinkage lebih baik. Sekarang teknologi seperti ini sedang dikembangkan oleh Wal-Mart bersama Symbol Technologies.

Teknologi diatas dimungkinkan dengan adanya teknologi wireless LAN dan teknologi barcoding yang dikembangkan oleh Barpoint.com bekerjasama dengan Palm Pilot, Teknologi CueCat dari CueCat.com dan deBarcode.com. Saat ini teknologi seperti ini sedang dikembangkan oleh Radio Shack dan CueCat di AS. Misalnya jika kita berkunjung ke outlet Radio Shack, kita akan diberikan satu unit CueCat gratis untuk dihubungkan ke unit PC di rumah. Dengan alat ini kita dapat menscan barcode dari produk yang dicantumkan di iklan majalah atau catalog Radio Shack, untuk selanjutnya browser internet akan meload data profil produk tersebut melalui PC. Jika tertarik, kita dapat langsung memesannya secara on line. Dan barang pun akan segera dikirimkan ke rumah kita.

Di masa depan fungsi seller (pramuniaga toko) dapat digantikan oleh tokoh animasi, yang dengan sigap dan tak kenal lelah menjawab seluruh pertanyaan calon pembeli melalui computer station yang dipasang di area toko. Jadi jangan kaget jika di masa depan kita dilayani oleh Lara Crox, saat berbelanja di supermarket.

e-Price Comparation

Perkembangan teknologi e-retailing dan e-barcoding , akan mendorong berkembangnya pelayanan cyber price survey. Melalui jasa seperti ini, jika ingin mengetahui atau membandingkan harga yang ada di pasar, konsumen dapat dengan mudah mengakses situs tertentu dan memperoleh informasi tersebut. Informasi yang diberikan dapat berupa Nama Barang, Nomor Barcode, Nama Manufacturer, Spesifikasi Barang, dan Harga Jual di retailer A, di retailer B atau retailer lain yang diminta.

Dengan teknologi seperti ini mekanisme pasar akan lebih effisien. Konsumen akan semakin mudah menentukan, retailer mana yang lebih murah dan mana yang lebih mahal. Jika tidak memiliki nilai tambah yang significant, jangan harap retailer dapat menarik hati calon pelanggan. Semakin jelaslah bahwa dimasa depan retailer harus ekstra keras mengeffisiensikan sistem operasi dan sistem supply chainsnya jika ingin sukses. Hilangkan in-effisiensi dalam supply chain, kurangi jumlah supplier untuk satu jenis produk yang sama 25% setiap tahunnya, berikan empowerment kepada tiga orang terbaik bukan anggota keluarga untuk mengelola usaha, jauhkan sepupu dari usaha kita, rekruit orang-orang yang memiliki integrasi, dan berikan mereka gaji dan benefit yang memuaskan. Tanpa itu … selamat tinggal! Dan selamat bergabung di dunia under dog!

Quick and Efficient Customer Response (QECR)

Trend berikutnya yang akan terjadi dengan diserapnya perkembangan TI ke Indonesia adalah penerapan QECR dalam proses logistik dan distribusi barang oleh retailer. Prinsip utama QECR adalah pemanfaatan teknologi guna meningkatkan effisiensi dan kecepatan respon dari retailer terhadap permintaan pasar, dengan demikian perkembangan teknologi komputer dan komunikasi akan berdampak besar terhadap QECR. Saat ini sistem manufacture, distributor dan retailer merupakan tiga sistem yang terpisah dan tertutup. Di masa depan ke tiga sistem ini akan menjadi satu, karena tuntutan effisiensi yang lebih tinggi.

Saat ini praktek QECR berkembang pesat di Eropa, terutama di Inggris. Tesco melalui penerapan QECR misalnya, mampu menurunkan level stock di rantai mereka dari 46 hari pada tahun 1978 menjadi hanya berkisar 17 hari di tahun 1997. Jika berminat untuk menerapkan QECR, maka dua landasan implementasi QECR berikut harus dipenuhi terlebih dahulu, yaitu :
Trust antar komponen rantai permintaan (demand chains).
Relationship win-win antara retailer dengan supplier.
Tanpa dipenuhinya kedua hal di atas jangan harap penerapan QECR akan berhasil. Selanjutnya untuk menjamin keberhasilan penerapan QRCR maka fokus manajemen harus diarahkan pada hal-hal berikut:
Penerapan micro merchandising.
Penerapan interface multifungsi dalam hubungan retailer-supplier.
Ada sistem pemantauan PLC (Product Life Cycles).
Penerapan category management.
Product replenishment yang effisien.
Memaksimumkan penerapan teknologi.

Implemantasi QECR oleh retail akan menjadi satu kompetitif advantage di masa depan, sepandan dengan besarnya investasi yang harus ditanamkan oleh perusahaan. Wal-Mart misalnya menanamkan investasi senilai 2.4 juta USD pada tahun 1983 hanya untuk membeli teknologi komunikasi via satelit untuk meningkatkan effisiensi distribusi dan logistiknya. Pada awalnya Sam Walton, sang pendiri, enggan mengeluarkan dana sebesar itu hanya untuk komputerisasi. Namun akhirnya ia mengalah terhadap desakan para top managernya seperti David Glass, Jack Shewmaker dan Ron Mayer. Dua tahun pertama investasai ini belum menunjukkan hasil. Namun investasi tersebut akhirnya diakui sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan Wal-Mart saat ini. Sehingga Wal-Mart mampu menggabungkan sistem mereka dengan sistem para suppliernya. Dengan demikian mereka mampu membeli dengan harga lebih murah, plus biaya logistik & distribusi yang lebih effisien Tak heran jika mereka dapat membuktikan bahwa jika belanja di Wal-Mart … Every Day Low Price! Kini Wal-Mart adalah retailer terbesar dalam hal omzet di dunia. Semua pencapaian itu memang tidak gratis, total investasi Wal-Mart pada saat itu untuk membeli teknologi komputer dan komunikasi satelit hampir mencapai 700 Juta USD.

Hal yang menggembirakan adalah kesadaran dari para manufacture (supplier) untuk turut memperbaiki teknologi komputerisasi dan komunikasinya. Sehingga dengan adanya upaya dua pihak,. retailer-supplier; Untuk sama-sama memperbaiki teknologi mereka, biaya investasi diharapkan dapat lebih murah. Contoh kolaborasi retailer-manufacture dalam program supply chain integration, misalnya antara Wal-Mart dan P&G. Manufacture lain misalnya Nestle, mengembangkan sistem supply chains berbasis internet. Nestle menanamkan USD 1.8 milyar untuk mengembangkan sistem tersebut. Sebelumnya Nestle memilki 5 sistem e-mail dan 20 versi software accounting, dengan sistem barunya ini, Nestle mulai beralih menuju penggunaan satu paket software. Database Nestle menggunakan satu kode produk tunggal, sehingga pembeli produk Nestle di satu negara dapat membeli produk yang sama dari divisi Nestle di negara lain. Seluruh database Nestle disentarlisasikan di 6 pusat data, dan dapat diakses lewat internet. Nestle juga dapat mengetahui berapa banyak pembelian yang dilakukan oleh satu account, proses negosiasi dilakukan tersentalisasi, sehingga memberikan volume yang lebih besar per satu purchase order, dengan demikian lebih effisien. Pembelian lintas negara menjadi lebih mudah dikoordinasikan.

Non store retailing dan QECR melalui internet merupakan trend blue chip di masa mendatang di Indonesia. Kemajuan teknologi komputer dan komunikasi akan mempercepat pertumbuhan e-retailing dan penerapan praktek QECR. Banyak peluang penghematan yang dapat diambil. Implikasinya, jika ingin tergabung dalam sistem tersebut, maka retailer perlu mengevaluasi apakah sistem dan infrastruktur yang dimiliknya mendukung untuk itu, jika tidak, saatnya sekarang ini untuk mempersiapkan diri, atau terlambat sama sekali.

Almighty Supercomputer 147 processors



Tercanggih…muaaanteeep tenaan shocked setengah mampus (lebay) setelah baca artikel yang mengejutkan cuma bisa kaget dan nelangsa.. ada komputer tercanggih sejagat raya yang tak sebut dengan ” Almighty Supercomputer 147 processors “… gimana ga lebay!!!…komputer jaman sekarang dengan spec core2duo, core2 quad, quart2duo, dan duo tigo ampo lainnya…hehehe so pasti bakalan lewat sejuta kali deh :lebay ++ mode on… coba aja baca artikel ini…buat yang uda baca semoga ga bakal kenak tegangan sutet kayak emoticon ini electric_shock hihihhiii…

Sebuah computer unik yang dapat ‘berpikir’ telah diciptakan oleh para peneliti dari IBM, dimana mereka kemudian mensimulasikan cortex cerebral kucing, menggunakan supercomputer. Computer ciptaan IBM tersebut menggunakan 147,456 processor, dimana kebanyakan PC modern sekarang ini paling banyak hanya memiliki satu atau dua processor. Selain itu, juga dilengkapi dengan mainmemory 144TB, 100,000 kali dari yang dimiliki computer sekarang ini.

Simulasi tersebut berjalan 100 kali lebih lambat dibandingkan otak kucing sebenarnya. Supercomputer tersebut mampu menampilkan logo corporate, termasuk IBM dan bagian lain dri simulasi otak yang bekerja sama untuk menemukan makna gambar tersebut. Supercomputer tersebut menurut Dharmendra Modha, manager computing cognitive IBM Research, bahkan dapat mengidentifikasi logo jika image sedikit blur atau tidak jelas.

Pihak IBM sebelumnya telah mensimulasikan 40 persen kinerja otak tikus di tahun 2006, full otak tikus pengerat di 2007 dan 1 persen otak cortex cerebral manusia di tahun ini, dengan menggunakan supercomputer yang lebih besar. Supercomputer tersebut dipresentasikan dalam konferensi di Portland, Oregon, namun bukan berarti computer tersebut dapat ‘berpikir‘ seperti kucing ataupun robot-cat. beritanet